InsideBorneo.com, Muara Teweh – Selain fokus pada pemerataan pembangunan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Barito Utara juga menyoroti pentingnya memasukkan aspek keberlanjutan lingkungan dan penguatan ekonomi lokal dalam Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2029. Hal ini disampaikan para legislator dalam Konsultasi Publik yang berlangsung di Balai Antang Muara Teweh, Kamis (30/10/2025).
Anggota DPRD H Nurul Anwar menekankan perlunya menyeimbangkan pembangunan fisik dengan aspek lingkungan dan sosial.
“Pembangunan tidak boleh hanya berorientasi pada fisik semata. Kita perlu menyeimbangkan antara ekonomi, lingkungan, dan sosial,” ujar Nurul Anwar.
Menurutnya, sektor-sektor unggulan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat harus menjadi perhatian utama.
“Sektor-sektor unggulan seperti pertanian, perkebunan, dan UMKM harus menjadi prioritas agar masyarakat bisa merasakan dampak langsung,” tutur Nurul Anwar, menggarisbawahi pentingnya ekonomi lokal.
Senada dengan itu, Anggota DPRD Hasrat menekankan pentingnya proses perencanaan yang inklusif dan partisipatif.
“Pemerintah perlu menampung dan menindaklanjuti setiap masukan agar RPJMD nanti menjadi dokumen yang hidup dan relevan,” tegas Hasrat.
Ia melihat konsultasi publik ini sebagai momentum penting bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi mereka.
Dari sisi pengawalan, Anggota DPRD Patih Herman AB kembali menegaskan komitmennya untuk memastikan RPJMD berorientasi pada pemerataan.
“Kami di DPRD siap mengawal agar kebijakan yang tertuang dalam RPJMD bisa menyentuh kebutuhan masyarakat secara nyata. Jangan hanya pusat kota yang berkembang, tetapi juga desa-desa di pelosok,” tutup Patih Herman AB, mewakili semangat seluruh anggota DPRD dalam memastikan RPJMD Barito Utara 2025–2029 berjalan inklusif, partisipatif, dan berkelanjutan.(*)






