InsideBorneo.com, Puruk Cahu – Wakil Bupati Murung Raya, Rahmanto Muhidin, menegaskan bahwa upaya pencegahan dan mitigasi bencana harus menjadi prioritas utama Pemkab, tidak boleh hanya menjadi reaksi pascabencana. Pernyataan ini disampaikan saat membuka Sosialisasi Penyusunan Kajian Risiko Bencana (KRB) pada Senin, 27 Oktober 2025.
Acara yang diselenggarakan BPBD Murung Raya bekerjasama dengan Program Pascasarjana UNLAM ini, menjadi momentum bagi Pemkab untuk menyuarakan pentingnya kesiapsiagaan. Wabup Murung Raya hadir mewakili Bupati Heriyus dan membuka acara di Aula DAD Kabupaten Murung Raya.
Dalam sambutannya, Rahmanto Muhidin mengakui bahwa Murung Raya adalah wilayah yang kaya sumber daya alam, namun di sisi lain juga memiliki potensi bencana yang beragam. Kesadaran akan dualitas ini mendorong Pemkab untuk segera memperkuat kerangka mitigasi.
Pemkab Murung Raya melihat bahwa penyusunan dokumen KRB secara terencana adalah langkah fundamental yang harus didukung penuh. Kepala Pelaksana BPBD Murung Raya, Fitrianul Fahriman, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan data, peta risiko, dan identifikasi wilayah rawan di tingkat desa, kelurahan, dan kecamatan.
Dokumen KRB yang disusun ini, menurut Wakil Bupati, memiliki fungsi vital sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah. Hal ini menunjukkan langkah maju Pemkab dalam menjadikan data ilmiah sebagai penentu arah kebijakan, menjauh dari pendekatan yang bersifat reaktif.
Wakil Bupati pun mengajak seluruh jajaran, mulai dari Kepala Desa, Lurah, Camat, hingga Perangkat Daerah, untuk berkolaborasi dan menjadikan penanggulangan bencana sebagai urusan bersama. Pesan ini mencerminkan komitmen Pemkab untuk membangun budaya sadar bencana di seluruh lapisan masyarakat.(*)






